Jumat, 06 Mei 2011

Nadia dan Surat Biru

"tet...tet...tee..."
akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. wey,,tunggu dulu,bukan karena aku anak sekolah lantas aku girang mendengar melodi indah bel pulang sekolah. tapi aku, orang aneh yang tengah nangkring di depan sebuah sekolah menengah atas, menantikan kesempatan untukku menatap sesosok makhluk manis, yang pasti (aku sok yakin) sebentar lagi keluar melalui pintu gerbang yang sedang ku pelototi.
astaghfirullah, jantungku mendadak bergetar. dia, yang ku nantikan sejak satu jam yang lalu akhirnya nongol. aduduh, manisnya itu cewe. kulihat dia begitu ceria bersama teman-temannya, meski bulir bening menetes di hidungnya tanda ia capek. hufh, walau dia berkeringat, dia tetap manis,,hahaha...begitu banyak hal bodoh yang kulakukan demi ngliat itu cewe, salah satunya nangkring tiap jam pulang sekolah di depan sekolahnya.

                                                  *****

"kenapa kamu senyam senyum kayak kuda sakit gigi?", tanya ibuku heran.

"nggak apa-apa bu", jawabku singkat langsung ngeloyor ke kamar.

kuhempaskan tubuhku di atas kasur dan kupeluk guling. fiuhh.. nadia nadia....kau membuatku gila, batinku menggumam. seraur wajah itu kupandangi meski hanya fotonya yang nempel di dinding kamarku.

entahlah sejak kapan aku begitu menggilainya. ketika kulihat dia dengan rok panjang dan jilbabnya. sederhana dan bersahaja, namun mempesona. ah..aku telah begitu terjatuh karenanya.

                                                 *****

aku sengaja lewat depan rumahnya. sebenarnya sih ngga ada tujuan. tapi tau kan, orang lagi jatuh cinta,,aneh.. wuiihhh cantiknya..dia lagi nyapu halaman. biasa aja sebenarnya, dengan rok panjang dan jilbabnya.

"kenapa kamu?", tanya arka, yang kebetulan menemaniku jalan-jalan sore.

"ngga..", aku menjawab antara sadar dan tidak. dan mataku, ampun, masih menatapi sosok itu cewe.

"hufh..kamu udah gila? ngapain kamu ngliatin nadia kayak monyet bengong?", arka kesal karena aku mengacuhkannya.

"cantiknyaa...", aku masih saja tak berkedip manatapnya.

arka menarik tanganku menjauh dari rumah bidadariku.

"ada apa dengan nadia?", arka bertanya dengan wajah masih kesal. "rasanya dia biasa aja kok"

"aku ngga tau,,tapi aku jatuh cinta"

"udah gila kamu"

                                                *****

okelah oke, kuakui nadia itu emang ngga terlalu cantik, tapi dia ngga jelek-jelek amat kok, suerr deh. tapi apakah fisik harus menjadi tolak ukur jatuh cinta? ngga kan? batinku bergulat sendiri.

aku juga ngga tau kepada apanya aku tertarik. matanya biasa aja, ngga bersinar, tapi ada keteduhan disana. hidungnya, hufh aku bercermin, lebih mancung juga huidungku. lantas pipinya, biasa aja, ngga tembem ngga juga tirus. dan bibirnya? pink sih, tapi sekali lagi, biasa aja.

senyumnya juga datar, mungkin ngga mempesona untuk para pemuja kecantikan. tapi aku? entah kenapa pandanganku seperti dibutakan oleh cintaku padanya.
                  
                                              *****

"aduh,,buku ini terlalu mahal", kudengar nadia menggumam sendirian sambil menggenggam dan menatap sebuah buku tebal dengan mata sayu.

dan mengapa aku ada disini? di toko buku yang sama dengan tempatnya berada? yayaya,,kuakui deh..aku membuntutinya.hehehe... jadi bukan karena mencari buku menjadi penyebab keberadaanku di tempat ini. ngapain juga harus di toko yang sama dengannya sedangkan banyak toko buku di kota ini? sekali lagi kukatakan, aku membuntutinya. untuk apa? tau lah,,jatuh cinta membuatku begini.

kulihat ia meletakkan lagi buku yang tadi di genggamnya. dan dia..berjalan ke arahku. aku bengong melompong menikmati tiap langkah dan ayunan tangannya. 

"kak argi,,mencari apa?", tanyanya yang kontan membuyarkan lamunan bodohku.

"ng..ngga..", jawabku gugup dan spontan pura-pura mengambil salah satu buku di dekatku.ah entah buku apa yang kuambil, yang penting buku ini menyelamatkanku.

"kakak suka buku-buku begitu?"

"ya,,tentu..", jawabku lantang.

"tentang dunia gaib?"

"haa?", aku melotot menatap judul buku yang kini ada di tanganku. lalu aku tersenyum kecut.

"kak,,saya duluan ya? assalamu'alaikum.."

"i..iya...iya nadia. waalaikumsalam.."

                                                  *****

hufh..maluuu  maluuu maluuu.... aku menelungkupkan mukaku di bantal. kebayang tadi waktu salah tingkah, pasti mukaku kaya udang goreng yang masih di penggorengan. ampun,,,nadia...nadia...

rasanya ingin mendengar suaranya lagi. tapi jangankan mau nelpon dia, sms aja nyaliku ngga nyampe. mengenai nomor hpnya, aku dapat darimana itu ngga penting. yang jelas, orang jatuh cinta itu bisa mendapatkan info apapun tentang pujaan hati, sampai nomor sandalnya aja aku hafal di luar kepala...hahaha...

                                                  *****

kuintip rumahnya jam 6 pagi, biasanya dia keluar rumah menyirami taman mininya. dan....yess, akhirnya dia keluar juga. kuamati tiap geriknya. nadia memungut kotak yang kuletakkan tadi subuh di depan pintu rumahnya. meski untuk menuju kesitu aku harus memanjat pagar keliling yang mengitari rumahnya..hehehe...sekali lagi ya kukatakan aku tengah jatuh cinta...

aku nyengir kuda membayangkan dia membuka kotak itu. mudah-mudahan dia suka..amin amin amin....batinku.

                                                 *****

"argi...", panggil arka menyongsongku.

"ada apa?"

"tadi ngga sengaja aku ketemu nadia"

"terus??"

"terus terus...emangnya aku tukang parkir", sungutnya.

"yah,,ada apa? katanya ketemu nadia?"

"dia nitip sesuatu"

"apa?", aku penasaran.

"nih...", dia menyodorkan sehelai amplop , warna biru laut.

"serius nih dari nadia?, aku ngga percaya.

"yaa..masa dari aku? ogah ngasih gituan ma kamu"

"thanks yaaa..", aku lari ke rumahku meninggalkan arka yang bengong menatapku ngeloyor tanpa pamit. ah bodo amat, sekali lagi ini tentang cinta,,hehehe...

                                                 *****

assalamu'alaikum kak argi...

terima kasih tak lupa kusampaikan untuk kakak. kakak, betapa berartinya buku yang kakak berikan itu. buku yang kemarin hendak kubeli namun tidak kesampaian.
aku tak pernah tahu mengapa kakak memberi aku hadiah. namun aku tidak ingin su'udzon.
sekali lagi terima kasih...
wassalamu'alaikum...




                                                                                          nadia fatwa
berkali-kali kupandangi sehelai kertas biru itu. ah nadia. ada apa dalam dirimu? mengapa kamu membuat aku gila???

                                                 *****

aku berdiri sendirian. dengan setangkai mawar merah di tanganku. ceilllaaaaaa.....sok romantis. lama sekali kutunggu arka dan bunga, yang akan membawa nadia padaku.

ini ulang tahunnya. dan aku, nekat mau nembak dia. dan tentang tanggal ulang tahunnya, tidak usah ditanya. nomor sandal aja kuhafal apalagi tanggal ulang tahunnya. dan kutekankan lagi, aku tengah jatuh cinta.

wey..wey.. kenapa mereka datang? aduh kacau suasana. teman-temanku lebih dari sepuluh orang, dan banyak anak-anak jalanan yang biasa bergaul denganku. mau ngapain mereka?

"gi...", sapa angel.

"ngapain kalian kemari?"

"kami tahu semuanya, dari arka dan bunga", adit menjawabpertanyaanku.

ampun dehh..oh my God..!!!!!
jadi mereka tahu? gawat..!!!!!kalau nanti aku diterima nadia, itu ngga masalah. tapi kalau ditolak? dimana kutaruh mukaku? masa di pantat. hahhh...wajahku pias.

"santai aja, kami semua yang akan menyaksikan ikrar cinta kalian..hehehe...", angga terkekeh-kekeh.

dan arka kembali, dengan bunga dan seorang cewe yang yah, biasa aja. memekai rok panjang hitam, kaos warna putih dan jilbab dengan warna senada. menunduk dan meremas-remas tangan bunga. keliatan sekali dia gugp, dan dia....tambah manis. ampun Tuhan..

arka dan bunga bergabung dengan teman-teman yang lain. nadia berdiri di hadapanku. ah, semua narasi yang kususun buyar lantaran gugupku. My God..

"nadia..", panggilku lembut.

"ada apa kak?", dia masih menunduk.

"happy birthday..."

"makasih...", jawabnya datar.

"nadia.."

"iya kak.."

"udah lama aku suka ma kamu. mau yah jadi pacarku?", what??? hatiku berteriak. ternyata aku seberani ini, ckckckck...

"mmm...aku...aku...", dia gugup dan pipinya bersemu merah. cantiknya ini makhluk. dalam keadaan setegang ini, masih juga aku mengagumi dia.

"kamu ngga perlu jawab. kalau kamu nerima aku, ambil mawar ini dan kamu dekap. kalau kamu nolak aku, ambil mawar ini dan kembaliin ma aku."

dia kelihatan ragu dan tatapannya nanar. kemudian dia mengambil mawar itu dan..............................................mendekapnya. suerr, aku ngga percaya dengan apa yang kulihat.

"horee....", spontan aja teman-temanku bersorak. mereka berdiri dan seolah terlepas dari beban. aneh kan? seharusnya kan aku yang lega. 

"makasih nadia.."

                                                 *****

sampailah di depan rumah nadia.yayaya, kubilang deh, aku mengantarnya. masa kan pacarku harus pulang sendiri? hohoho...tidak bisa.

"kak argi,, nadia mau minta maaf", dia menatapku sendu, kemudian menunduk saat ku balas tatapannya.

"kenapa?"

"maaf..aku harus ngembaliin mawar ini.."

aku terdiam, terpaku tanpa aku tahu apa yang harus kuperbuat. apa maksudnya dia ?

"maafin aku kak,,aku ngga bisa.. assalamu'alaikum", dia membuka pintu pagar untuk masuk ke halaman rumahnya, dan kemudian sosoknya lenyap di balik pintu.

aku menunduk. menatap mawar layu yang kini di tanganku. kenapa dia begini? menjatuhkanku dari ketinggian saat sebelumnya telah dia membuatku merasa terbang di antara bianglala.

nadia... nadia... aku tahu kenapa kamu ngga nolak aku di hadapan mereka. karena kamu ngga ingin aku malu di depan teman-temanku dan anak-anak jalanan itu. nadia, makasih untuk kesempatan bisa menyayangimu.

tanpa sadar, ada dua titik bening keluar dari sudut mataku..

                                                 *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar