Jumat, 22 April 2011

my LovE Go dOwn at thE hOspitaL

pernah aku menjalani sebuah cinta terlarang.
bukan karena alasan apapun mengapa ini disebut terlarang, melainkan karena dia telah mempunyai calon pendamping hidup. entah kebodohan apa yang mengantarkanku menjadi kekasih gelapnya.

ah entahlah, tapi dulu begitu ku resapi kisah ini, hingga menjadi salah satu kisah kasih yang belum bisa ku lupakan. namun semua asa seperti luntur saat semuanya ku saksikan menjadi begitu menusuk jantungku.
awalnya hari itu biasa aja, ketika senja menyapa kudapati hapeku berdering...sms dari salah satu temanku. mengabarkan bahwa dia, kekasih hatiku kecelakaan dan cukup parah. rasanya semua seperti bom atom yang meluruhkan semua persendianku.

aku tak dapat memejamkan mata hingga larut malam. aku tak sabar menanti esok untuk menatapnya dari dekat, untuk ikut menanggung luka yang ia rasakan di sekujur tubuhnya. dan apa yang kusebut sebagai hari esok pun tiba juga. aku dan beberapa temanku menuju rumah sakit dimana ia dirawat.

ruang itu begitu ramai, banyak yang menjenguknya. dan hatiku semakin teriris menatap sosoknya yang penuh luka. ngeri ku membayangkan dengan kecepatan berapa sampai lukanya begitu parah. meskipun aku begitu hafal, tiap kami jalan dia selalu membawaku dengan kecepatan 120 km/jam.

aku terdiam dan tiba-tiba tubuhku seperti di sengat aliran listrik saat menyaksikan bahwa wanita yang di sampingnya adalah...bidadarinya. yah, bisa dibayangkan betapa kacaunya hatiku saat itu. tapi ku mencoba bersikap biasa, ku umbar tawa, canda dan senyum di balik hatiku yang menangis. itulah, betapa kenyataan mengajari aku untuk menjadi munafik.

tapi bukankah itu hal terbaik yang harus ku lakukan daripada aku berlari ke arahnya lalu memeluknya, sangat tidak wajar kan?

huff,,lama2 gerah juga di dalam menyaksikan betapa mereka tersenyum di atas tangis batinku.
kekuatan entah apa kemudian menyeretku keluar dari ruangan. aku melangkah kemudian di luar, entah dalam dekapan siapa aku terjatuh tanpa sadar. semua menjadi gelap dan entah berapa lama ku pingsan, aku terbangun di sebuah ruangan. tak ada seorangpun yang ku jumpai kecuali ....seseorang yang telah ku anggap kakak terbaikku.

kakak...makasih telah ada untukku saat2 terburuk dalam hidupku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar